Jepang, Mimpi yang menjadi Kenyataan

Semarang,  4 Juli 2014

In the name of Allah ....
Bismillahirahmanirrahim .....
Aku menulis kisah ini, kisah awalnya hanya mimpi saja namun pada akhirnya menjadi nyata.
Dan aku percaya bahwa kekuatan mimpi begitu luar biasa dengan kuasaNYA. I believe it.
Tahun 2014 terasa sangat istimewa untukku, begitu besar nikmat yang Allah berikan pada diri ini, hingga aku tidak tahu harus bagimana lagi mengungkapkan rasa syukur ini yang sedemikian besar. Betapa begitu cintaMU luar biasa yaa Rabb, dan dengan mudahnya Engkau kabulkan doa setelah Kau memintaku untuk bersabar. Buah kesabaran memang manis rasanya. Masya Allah.
Dulu waktu masih kecil, mimpiku hanya sederhana, naik pesawat terbang dan melihat awan di langit serta membayangkan dapat meraihnya. Sering ketika ada bunyi pesawat terbang di angkasa lekas aku keluar rumah untuk melihatnya. Anak kecil yang bermimpi untuk terbang di kapas-kapas awan.

Beranjak dewasa dan ketika aku belajar bahasa Jepang di SMA ku muncul harapan nantinya aku pergi ke negeri matahari terbit itu. Just a dream.  Dan akhirnya masuk kuliah, kuliah pun juga bagian dari mimpi yang tak pernah terbayang dalam benakku sebelumnya. Tahun pertama dan kedua berjalan biasa dan mengnjak tahun ketiga di tahun 2014, sungguh Allah memberikannya demikian indah. Allah memberikan kesempatanku untuk berkunjung ke Bumi Sriwijaya, Palembang 19-23 Februari 2014. Pergi ke luar pulau Jawa dan tentunya naik pesawat terbang seperti mimpiku waktu kecil. Masya Allah, melihat awan dari atas sungguh luar biasa, laut-laut yang luas dengan rangkaian kapal-kapal, semua menjadi kecil dan menyadarkanku betapa kecilnya hamba ini Yaa Rabb. Tak cukup sampai disitu, engkau berikan kesempatan menjadi pemenang kedua di event tersebut. Ingat kenangan ini kan Alfina dan Alfian ?? Terima kasih telah menemaniku membuat mimpiku menjadi nyata. Mengesankan walau pada saat itu pun ada duka karena aplikasi seleksi Jenesys 2.0 Batch Culture untuk ke Jepang tidak lolos. Dan aku menyadari Allah telah memberikan jalan yang lebih indah, Jepang tetap menjadi bagian dari mimpiku.
Bulan Maret 2014, ketika sedang browsing info lomba, menemukan lagi seleksi Jenesys 2.0 Science and Technology 8th batch Kemenristek dan JICA Japan. Pada seleksi itu mensyaratkan juga paspo, sementara waktu pendaftaran tinggal 3 hari. Akhirnya dengan modal kenekatan, setelah memberi kuliah pada adik angkatan langsung pergi mengirim semua berkas-berkas yang diperlukan. Terima kasih untuk yang mengantarkanku kala itu. Terkirim dan kemudian berdoa semoga ini saatnya diberikan kesempatan. Dan taraaraaa hari pengumuman pun datang, ingin nangis rasanya karena namaku tidak ada dalam barisan nama-nama 96 mahasiswa yang diterima. Aku sadar memang temanya tentang Urban planning dan disyaratnya dulu  diutamakan mahasiswa arsitektur dan yang sebidang dengan itu. Bersabar dan kemudian aku lihat di bagian bawah pengumuman itu, akan ada pengumuman peserta yang lolos lagi tanggal 20 Mei 2014. Alhamdulillah masih ada harapan, Aku menguatkan diriku. Mimpimu pasti bisa terwujud Arnita. Mimpi mu untuk kuliah tercapai, mimpi mu naik pesawat terbang juga tercapai. Kamu ragu mimpi mu ke negeri sakura tidak akan tercapai?? Kamu punya Allah Arnita, Dia maha berkehendak. Akupun akhirnya ke imigrasi untuk membuat paspor. Walau belum jelas aku dapat lolos atau tidak, tetapi tetap ku buat. Paspor kan memiliki masa lima tahun, kali saja dalam 5 tahun itu ada kesempatan untuk pergi ke luar negeri. Dan 20 Mei pun datang juga pada akhirnya .Pagi itu di depan kantor jurusan aku mendownload dan membuka file pengumuman. Awalnya aku kecewa, karena hanya tertera nama mbak Bunga, mbak Raeni, Saian di daftar  peserta yang diterima di Batch 22 Universitas Negeri Semarang. Kucoba Search namaku lewat kotak pencarian dan tidak ada. Sudahglah mungkin bukan rezekiku. Ketika iseng ku arahkan cursor laptop ku ke atas, Subhanallah, nama Arnita Cahya Saputri Universitas Negeri Semarang tercantum di daftar peserta lolos Batch 18 Tanggal 23 Juni-1 Juli 2014. Betapa senangnya saat itu. Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan ?? Segera ku telepon bapak dan teman-temanku. Sungguh 20 Mei mengagumkan. Alhamdulillah.  Jepang akan menjadi nyata. Aku pun teringat semua tulisan harapanku di setiap lembar pada buku diktat kuliahku “ Semoga aku bisa merasakan hari ulang tahun dan Ramadhan di Negeri sakura”. Dan mimpi itu kini menjadi nyata. Setelah kesabaran dan keyakinan untuk meraihnya. Termasuk kesabaran ketika seleksi mahasiswa berprestasi hanya menempatkanku pada urutan ketiga jurusan karena kurang persiapan. Saat itu aku yakinkan diriku, walau tidak menjadi mawapres, tapi insyaAllah kamu akan ke negeri impianmu. Taa raaaa..... the dream come true. Setelah mengurus perlengkapan berkas-berkas ke Kementerian Riset dan Teknologi. Mengurus berbagai urusan administrasi di kampus dan lain sebagainya. Akhirnya tanggal 22 Juni 2014, aku berangkat ke Jakarta. Naik kereta api sendiri Semarang-Jakarta. Perjalanan yang ku lalui dengan tidur dan cerita dengan teman sekursi yang ternyata pernah ke Jepang. Semakin memotivasiku untuk segera menginjakkan kaki disana.Perjalanan naik kereta api mulai jam 08.00 dan sampai stasiun Pasar Senen jam 14.30 WIB. Sekitar pukul 15.00 WIB, sahabat baikku sejak SMP Ambar Wahyuningtyas menjemputku, dia mengajakku menikmati kota Jakarta. Naik bus kota menuju pusat perbelanjaaan untuk mencari money changer dengan membawa koper bawaanku naik mall. Hehhe. Terima kasih ambar. Selanjutnya menanti saat berbuka untukku karena aku sedang puasa, kamipun makan berdua di restoran mall dan sekitar jam 19.00 wib kami pulang naik taxi ke rumah ambar. Akupun disambut ibu ambar dan keluarganya kemudian istirahat. Paginya ambar, bapak dan ibu kerja, aku sendiri dirumahnya. Akhirnya jalan-jalan keliling pasar di dekat rumahnya. This is real Jakarta. Mencermati kehidupan dalam perkampungan yang padat tetapi menyenangkan. 

23 Juli 2014
Pukul 14.00 WIB, dengan taxi aku menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta terminal 2D  keberangkatan Internasional, sudah ada dek Heri setyoko UNS disana. Kamipun mengobrol dan menanti teman-teman lain yang berdatangan. Akhirnya jam 17.00 WIB kami masuk berkumpul untuk pembagian souvenir, dan kaos. Aku pun mulai berkenalan dengan peserta dari berbagai universitas. Acara selanjutnya adalah  brifing dari kementerian Ristek dan Biro Perjalanan, pengisian data-data, pembagian paspor dan visa. Setelah itu kami pun sholat maghrib di bandara dan membeli makan sore. Kamipun segera check in untuk penerbangan kami malam itu jam 22.00 WIB. Rombongan 48 mahasiswa dan 2 supervisor itu pun mengantri bersama untuk check in dan pengecekan dokumen kelengkapan kami. Sampai akhirnya kami boarding dan masuk ke gate penerbangan kami menggunakan pesawat Japan Airlines. Detik-detik memasuki ruangan pesawat Japan airlines menjadi saat yang berharga, rasanya seperti mulai memasuki dunia mimpi. Tetapi ini nyata. Aku pun mendapatkan kursi duduk bertiga dengan dua mahasiswa Universitas Indonesia, Rohmatun Inayah dan Antonius. Perjalanan ini akan memakan waktu lama. Bismillah, dan akhirnya Japan Airlines (JAL) take off membawa kami ke angkasa malam. Kami mengobrol bersama dan nonton film yang ada pada LCD di setiap depan kursi kami. Walau pada akhirnya ku tertidur. Ketika bangun sudah mulai beranjak pagi, pramugari JAL mulai membagikan snack dan minum. Ku buka LCD yang ada dan ku cari route perjalanan sudah sampai mana. Mulai mendekati Tokyo tetapi masih jauh. Aku pun tidur lagi. Zzz. Tidur di pesawat membuat badan agak pegal juga, dan ketika terbangun wah awan pagi sudah menyambut. Aku melihat awan dari atas lagi. Pramugari JAL pun mulai membagikan sarapan pagi kepada kami. Aku hanya makan sedikit karena belum ingin makan terlalu pagi.

24 Juli 2014
Tepat 07.02, pesawat kami landing dengan sempurna di Bandara Internasional Narita. Masya Allah, sudah di Jepang. Alhamdulillah mimpi ku menjadi nyata. Setelah selesai, kamipun keluar dari pesawat dan memulai untuk pengecekan dokumen kelengakapan kami ke petugas bandara dan mengambil bagasi. I am at Japan. Kamipun sudah disambut pihak JICE dan pembagian name tag. Lalu kami keluar dari bandara menuju bus yang telah disiapkan. Kami memulai perjalanan menuju Tokyo. Aku duduk dengan seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, mbak Vita. Di bus itu pun kami berkenalan dengan pendamping kami dari JICE, Takagi san dan Maikawa san.Mereka berdua yang menemani perjalanan kami selama di Jepang karena mereka memiliki penguasaan bahasa Indonesia yang baik. Kota Tokyo penuh gedung pencakar langit yang terususn amat rapi. Dan hujan pun menemani perjalanan kami. Yaa Jepang sedang musim panas tetapi memang hujan jjustru selalu turun. Takagi san menceritakan gambaran tentang Jepang dan memperlihatkan istana kaisar. Perjalanan awal kami adalah jalan-jalan menuju menara Tokyo. Menara yang mejulang tinggi berwarna merah yang dibuat dari sisa senjata waktu kekalahan Jepang di Perang Dunia II. It’s wonderful. Kamipun berbelanja berberapa souvenir khas menara Tokyo. Selanjutnya kami makan siang di sebuah restoran di dekat Tokyo University, universitas idamanku. Akhirnya aku bisa melihat langsung. Kamipun masuk ke dalam restoran, dan disana sudah ada mahasiswa delegasi Vietnam yang tengah makan siang. Delegasi Indonesia dibagi dalam dua grup dan aku menjadi bagian dari grup Indonesia A. Menu makan siang kami adalah ikan bakar. Dan inilah kali pertama aku menggunakan sumpit di Jepang. Susah awalnya bagiku. Kmai pun saling berkenalan dan bertukar cerita serta tak lupa foto-foto :D. Setelah makan, kami menuju tempat orientasi program. Disana sudah penuh dengan mahasiswa delegasi Vietnam, Kamboja dan singapura. Delegasi Indonesia mendapat tempat paling depan. Orientasi pun dibuka oleh pimpinan JICE dan pemberian penjelasan jadwal program oleh pendamping kami, Takagi San.   Setelah itu, kami menuju Hotel East 21 Tokyo. Kami check in, aku sekamar dengan mbak Amanda Mahasiswa S2 dan Annisa Kusuma Wardani. Kami istirahat menikamti kota tokyo dari kamar kami. Rapi sungguh. Setelah itu kami antri mandi karena jam 06.30 kami harus kumpul untuk makan malam bersama. Jam stengah 7 kami kumpul di lobi hotel dan jalan bersama menuju restoran Jepang untuk makan malam. Lidah ini masih juga belum cocok dengan makanan Jepang. Terlalu cinta masakan Indonesia. Tetapi semuanya berjalan seru. Merasakan atmosfer kehidupan di kota Tokyo. Jalan kaki bersama orang-orang Tokyo yang pulang kerja diselingi canda tawa. (I miss this moment). Menyeberang jalan bersama juga, menyenangkan. Setelah makan malam, kami berbelanja di toko 100 Yen di dekat hotel. Saya membeli beberapa barang dan uang pun menjadi recehan yen :D.Ketika hari beranjak malam kami kembali ke kamar masing-masing.

Rabu, 25 Juni 2014.
Kami makan pagi jam 07.30 di lantai 1 hotel dan sudah membawa semua barang-barang karena nanti sore delegasi indonesia akan terbang lagi ke Kumamoto. Kami makan pagi bersama delegasi Vietnam, Singapore, dan kamboja, Kami saling berekenalan dan berfoto bersama. Karena delegasi dari masing-masing negara nantinya akan ditempatkan di tempat yang berbeda untuk program selanjutnya. Pukul 09.45-11.00, kami melakukan kunjungan ke National Museum of Emerging Science and Innovation Miraikan. Disana kami melihat hasil inovasi keren, termasuk robot Otonaroid yang cantik, perlengakapan NASA di luar angkasa, anatomi manusia, dan lain sebagainya. Wonderful Miraikan. Tepat jam 11.00, kami melihat pertunjukan robot Ashimo yang terkenal itu. Semakin canggih rasanya apa yang dibuat manusia. Usai itu, kami menuju Venus, sebuah kawasan dekat pelabuhan yang indah dan makan siang di restoran italia dan melanjutkan belanja lagi di toko 100 Yen yang ada. Waktu pun terasa tak berjalan lama, kami menuju ke bus untuk menuju bandara Haneda dan melakukan perjalanan selanjutnya menuju Prefektur (Provinsi) Kumamoto di Pulau Kyushu. Kami pun check in kembali dan menanti perjalanan menggunakan Japan Airlines (JAL) 1811 yang didelay 15 menit keberangkatannya. Semuanya terasa begitu mudah ketika menjadi bagian tamu negara, dimana-mana penuh sambutan hangat. Penerbangan kali ini aku mendapatkan kursi di tengah bersama Saeful dan mbak Dinny Supervisor kami. Perjalanan hampir dua jam lebih itu ku lalui dengan tidur. Mulai terbiasa tertidur di pesawat. Terbangun ketika pesawat akan landing di Bandara Kumamoto. Kumamoto menyambut  kami, kami sudah disambut oleh dua pendamping kami di Kumamoto dengan bendera merah putih. Indonesia. Kamipun mengambil troli dan membawa semua bawaan kami menuju bus yang akan membawa kami ke hotel. Pemandangan di prefektur kumamoto sangat indah, tak sebanyak gedung-gedung bertingkat sperti di Tokyo. Nuansa alam yang alami memanjakan mata. Serasa benar masuk dalam dunia mimpi, dan sekali lagi ini nyata bukan mimpi. Prefektur Kumamoto mempunyai simbol atau icon kota berupa beruang warna hitam yang di sebut Kumamon. Kami kemudian check in di Kumamoto Kotsu Center Hotel. Sekarang aku sekamar berdua dengan Zahra Azizah mahasiswa ITS. Setelah meletakkan barang-barang, kami kumpul lagi di lantai 1 hotel untuk jalan kaki bersama menuju tempat makan. Perjalanan ini sunggih mengajarkan pentingnya kebersamaan. Makan siang kami prasmanan tetapi tetapi tetap makanan Jepang. Sudah mulai kangen dengan Penyet ayam di Semarang, nasi goreng, sate dan lainnya. Tetapi aku harus bertahan dan beradapatasi dengan lingkungan. Setelah selesai makan kami jalan-jalan sebentar menikmati kota kumamoto dan kemudain kembali ke hotel untuk beristirahat. Aku memanfaatkan wifi hotel sampai pagi waktu Kumamoto dan kemudian tidur. Jam 5 pagi, ketua grup membangunkan kami lewat telepon hotel. 

Dan hari ini 26 Juni 2014.
My special day, hari ulang tahunku. Barakallahu fi Umrik, Selamat Ulang Tahun. Yaa Allah, Kau berikan kado terindah dalam hidupku. Aku tersadar Yaa Rabb, kenapa Engkau tidak meloloskan dalam dua kali aplikasi Jenesys 2.0 ke Jepang waktu itu. Karena engkau telah mempersiapkan waktu yang teindah untukku kesini, ke negeri impianku. Sungguh yang Kau berikan lebih indah dari apa yang kuharapkan dan direncanakan. Setelah itu, kami melakukan pengukuran suhu badan dan bersiap-siap. Setengah tujuh kami menuju temapt makan pagi di hotel dengan voucher yang telah dibagikan panitia. Jam 08.40  kami berangkat dengan bus menuju Kumamoto Castle untuk melakukan observasi peninggalan sejarah. Disana kami didampingi tour guide dijelaskan berbagai bagian di kastel dan berfoto-foto. Kami memakai payung masing-masing karena hujan yang turun. Setelah waktu habis, kami memberikan kenang-kenangan kepada tour guide kami. Akupun menyempatkan berfoto dibawah pohon sakura yang penuh dedaunan hijau karena musim panas. Memang agak kurang rasanya ke Jepang tetapi tidak melihat bunga sakura, tetapi tak apa ini memotivasiku untuk kembali ke Jepang di musim semi J. Kami melanjutkan perjalanan ke Kumamoto Thersa untuk makan siang. Setelah makan siang, aku dan teman-teman sholat dhuhur di ruangan kosong dekat tempat makan. Shalat di Jepang tidak menemukan masjid atau mushola. Tidak ada adzan magrib. Tidak menemukan air mengalir untuk berwudhu. Kamipun berwudhu di wastafel. Tetapi tidak mengurangi kesemangatan untuk menjalankan kewajiban kami sebagi seorang muslim. Usai dari makan siang, kami memulai perjalanan satu jam menuju Saishunkan Co.Ltd, sebuah perusahaan maju kosmetik dan herbal. Perusahaan ini menerapakan sistem online untuk pembelian produknya. Pengolahan dengan mesin-mesin canggih, sanitasi yang bersih dan bahan-bahan alami. Kamipun diberi kenang-kenangan satu persatu yaitu handuk dan kipas bergambar Kumamon bertuliskan i love Kumamoto. Wahh senangnya. Setelah kunjungan ke industri tersebut, kami puang kembali ke Kumamoto Kotsu Center Hotel dan makan malam. Setelah itu kami jalan-jalan ke ginza yang banyak sekali tempat- tempat perbelanjaan dan hiburan. Jalan kaki ramai ramai dan canda-canda.  Kami juga berbelanja di daiso Toko 100 Yen di hotel. 26 Juni mengesankan.

Jumat, 27 Juni 2014.
Seperti biasa Wake up call, mengukur suhu badan dan makan pagi. Setelah itu kami check out sementara dari hotel dengan membawa barang yang diperlukan untuk tiga hari. Jam 10.00, kami menuju Sojo University. Kampus denagn pemandangan yang indah dan tata bangunan yang apik meyambut kami. Kedatangan kami disambut baik. Kami menuju lantai orientasi dengan eskalator. Kami diberikan penjelasan tentang fakultas yang ada di Sojo University. Usai orientasi kami turun dengan lift menuju tempat belajar kami. Saya mengambil kunjungan ke jurusan Mikrobiologi terapan. Kami melakukan kuliah singkat denagn profesor dan simulasi singkat tentang mikroba. Berasa kuliah mikrobiologi seperti semester 4 lalu :D . Setelah itu kami makan siang bersama dengan mahasiswa Sojo University. Kami mengobrol banyak, sayangnya mahasiswa Jepang belum fasih berbahasa Inggris. Kamipun berusaha bertanya menggunakan bahasa Jepang sebisa kami. Dan kami mendapat teman-teman baru. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke kampus KUKO, kampus penerbangan Sojo University dekat dengan bandara Kumamoto. Kami mengikuti kuliah singakat pengoperasian pesawat dengan simulasi dan dilanjutkan dengan melihat 10 pesawat milik Sojo University dan landasan terbangnya. Kami mendapat penjelasan langsung dari ahlinya. Setelah itu, kami harus berpisah dengan delegasi Indonesia grup B yang sudah dijemput orang tau angkatnya masing-masing menuju homestay. Sementara aku dan teman-teman grup A Indonesia menuju Toyono Shonen no Ie. Sebuah penginapan tradisional jepang dengan peraturan yang ketat macam asrama. Disana kami diberikan penjelasan bagaimana menyiapkan tempat tidur kami, melipat selimut dan bantal. Hehehehe. Kemudian kami makan malam bersama. Waktu mandi di Toyono Shonen no Ie hanya satu kali sehari dan hanya jam 20.00-21.45 saja di sebuah kolam pemandian air hangat. Seharusnya kami mandi bersama-sama, tetapi karena malu kami memutuskan untuk membagi waktu yang tersedia untuk bergantian mandi dan akhirnya jatah mandi 5 menit setiap orang :D. Seruu. Kami juga melakukan diskusi bersama di sela –sela mandi kami yang bergantian membahas rencana pemaparan hasil program dan action plan. Tetapi aku lebih banyak diam.  Jam malam kami jam 10.00 dan semua lampu akan dimatikan oleh pengelola. Kamipun masuk kamar dengan diapn bertingkat setelah menyiapkan tempat tidur kami. Sunyi dan gelap karena letaknya di tepi hutan-hutan dan gunung. Awalnya tidak bisa tidur karena aku yang sekamar dengan Sicha, mbak Intan, mbak amanda saling cerita seram tentang hantu-hantu. Hehehe. Tapi pada akhirnya kami tertidur. Kami bangun pagi, sholat shubuh bersama. Kicau burung-burung pagi menyejukkan hati. Ku buka pintu balkon dan sejuk udara pagi yang datang di rintik –rintik hujan pagi menyambutku. Pohon sakura berjajar rapi dan hijau. Seraya membayangkan jika berbunga betapa indahnya. Ingat Arnita kau harus kembali di musim semi. Kami lalu berkumpul untuk melakukan senam pagi dan melanjutkan kegiatan dengan latihan tari sajojo yang akan kami tampillkan di pesta perpisahan nanti. Hujan yang turun hampir menggagalakan jadwal untuk hiking. Kami melanjutkan kegiatan dengan membersihkan kamar dan workshop. Seusai makan siang dan sholat Dhuhur, kami melakukan hiking karena huja telah reda dan cerah. Kami menyusuri perkebunan teh jepang, hutan dan danau. Pemandangan yang menabjubkan. Kami berfoto-foto bersama. Subhanallah, alam yang Kau ciptakan sedemikian indahnya. Seusai hiking, kami melanjutkan kegiatan dengan lokakarya membuat boneka Dongguri dengan bahan dari biji-bijian, strobilius pinus dan ranting pohon. Kegiatan yang menyenangkan. Usai itu kami bersiap-siap meninggalkan penginapan menuju Sekolah alam Gokase karena orang tua angakat kami sudah menjemput kami. Jalanan berliku kami lalui dengan bus, tetapi pemandangan luar biasa indah mendampingi kami. Desa yang sangat rapi dan alam yang hijau. Aku mendapat host family Keizi san dan Shizuko san bersama dengan Irma Meutia mahasiswa Unsyiah aceh, Linda Martin mahasiswa Univ MaaChung malang dan Nimas mahasiswa biologi UNDIP. Kami dijemput dengan mobil oleh bapak Keizi menuju rumahnya. Disana kami disambut dengan sangat baik. Kami mengobrol bersama dengan bahasa Jepang semampu yang kami kuasai, dan terkadang menggunakan bahasa isyarat dengan kamus-kamus yang berjajar di meja. Begitu pula orang tua kami membuka kamus jepang inggris untuk berusaha berbicara denagn kami. Dirumah itu mereka tinggal berempat, bapak dan ibu usianya sudah 60an tahun tetapi masih terlihat muda. Sementara kakek sudah 93 tahun tetapi masih sehat dan nenek juga. Kami membantu ibu menyiapkan makan malam kami. Aku membuat banyak nasi kepal kemudian dilapisi nori. Ibu memasak banyak untuk kami, ikan, ayam, sayur, mie, sop, dan lain sebagainya yang aku tak mengerti apa nama masakannya. Meja kami penuh dengan makanan. Kami makan bersama-sama. Rasa masakan tetap masih aneh bagiku. Usai makan, kami berbincang kembali, sering kami  tertawa karena kami tidak mengerti bahasa yang ingin diungkapkan. Yaa inilah proses belajar, aku membuat janji dalam hati smeoga ketika suatu saat aku kembali ke Jepang aku sudah fasih untuk berbicar bahasa Jepang.  Amin. Kami kemudian antri mandi. Ibu Shizuko pun menyiapkan buah-buahan untuk kami dan es krim. Sungguh orang jepang sangat ramah. Kami juga berbicara dengan ibu jika kami besok akan sahur untuk puasa pertama kami dan meminta ibu tidak perlu bangun menyipakan makan. Tetapi ibu tidak mau, beliau akan tetap bangun menyiapkan makan pagi. Toleransi beragama yang luar biasa. Meskipun tadinya sempat heran dan kagum ketika kami sampaikan bahwa kami puasa dari jam 3 sampai setengah 8 malam dan kenapa kami memakai jilbab. Semoga cahaya islam sampai ke kota ini. Jam 12.00 malam sebelum tidur, aku sholat sendiri tarawih. Sangat berbeda suasana dengan Ramadhan di Indonesia. Usai itu kami tidur, dan bangun untuk sahur. Ibu benar benar telah menyiapkan makanan untuk kami, telur dadar dan ayam tersaji di meja. Aku dan nimas pun membuat pop mie yang kami bawa dan makan bersama. Sementara ibu izin tidur lagi kepada kami. Usai sahur, tanpa kumandang adzan shubuh, kami sholat shubuh bersama dan tidur lagi. Zzz

Minggu, 30 Juni 2014.
Pagi ini kami mengobrol kembali dan memberikan omiyage(oleh-oleh) kami untuk bapak dan ibu. Aku juga berusah menjelaskan pada bapak tentang indonesia lewat buku dan peta. Usai itu, kami meninggalkan host family diantarkan ibu menuju Gikase no sato camp village. Kami pamitan dengan bapak, kakek, nenek yang semoga suatu saat nanti dapat kukunjungi kembali. Sebelum ke temapt tujuan, ibu mengajak kami dengan mobil yang disetirnya menuju pabrik pengolahan teh ocha. Kami memperhatikan pengolahan canggih dengan mesin-mesin dan ternyata ibu membelikan kami oleh – oleh teh ocha. Terima kasih ibu. Jalan yang kami lalui sangat indah dan akhirnya kami sampai ke lokasi tujuan dan bertemu lagi dengan teman-teman grup Indonesia A. Yeeee. Mereka diantar oleh host family mereka masing-masing. Ibu pun pergi dan janji di pesta perpisahan nanti sore akan datang. Kami pun melanjutkan kegiatan memasak bersama dengan penduduk sekitar, kami membuat pizza, salad, ikan panggang, dan membuat kue mochi secara tradisional. Acara kami juga diliput oleh NHK TV. Pemandangan disini juga sangat mempesona dan membuat takjub. Setelah semua nya selesai, kami istirahat bersama maklum puasa pertama ramadhan yang panjang. Kami melakukan workshop untuk pemaparan. Sholat dan tidur-tiduran. Kami juga bersemangat berlatih tari sajojo, nyinden dan ndalang untuk pertunjukan. Selain itu juga berlatih menyanyikan lagu nasional indonesia pusaka dan 17 Agustus. Sicha mahasiswa Sastra Jepang yang menjadi MC kami. Sore harinya keluarga angkat kami datang semua, kamipun melakukan pertunjukan dan pemberian kenang-kenangnya serta mengucapkan salam terima kasih dan perpisahan. Kami berfoto bersama. Sedih rasanya berpisah. Mata ibu berkaca-kaca dan kamipun juga. Beliau menuliskan alamat rumahnya pada kami dan meminta kami mengunjunginya kalau datang ke Miyazaki lagi. Insya Allah ibu J usai berpamitan, kami menuju bus dengan barang-barang yang dibawa untuk kembali ke Kumamoto. Perjalanan cukup jauh, dan setengah 8 kami berbuka di bus dengan air minum dan kurma atau roti. Pukul 8 setelah check in kembali di Kumamoto  Kotsu center Hotel, kami jalan kaki bersama lagi menuju rumah makan. Kami diajak ke rumah makan di lantai atas denagn view indah Kumamoto castle. Setiap meja penuh dengan makanan sampai bingung mau makan yang mana. Hehehehe. Kami pun sudah bersama kembali indonesia grup A dan B. Usai makan malam, kami kembali jalan-jalan dan ke hotel untuk istirahat. Malam terakhir di prefektur Kumamoto karena esok kami kan melakukan penerbangan ke Tokyo kembali.

Senin, 30 Juni 2014. 
Seperti biasa, pengukuran suhu badan dan makan pagi. Kemudian kami mengemasi barang-barang dan check out dari hotel. Aku mengembalikan kunci kamar ke resepsionis dan menuju bus yang akan membawa kami ke Bandara Kumamoto. Setelah check in kami menunggu penerbangan ke Haneda. Dan jam 10:40 kami masuk ke pesawat japan Airlines 1808, kali ini spesial dapat tempat duduk di dekat jendela. Tasku pun sudah dibantu ditaruh di kabin dan aku pun telah bertukar temapt duduk bersama Inayah. Take OFF, meninggalkan Kumamoto yang penuh kenangan. Aku pergi dan aku akan kembali suatu saat nanti bersama suamiku atau keluargaku (Harapanku :D). Penerbangan satu jam lebih lagi lagi dihabiskan dengan tidur di pesawat, jam 12.15 kami sampai di bandara Haneda. Karena kami sedang puasa hari kedua jadi jam makan siang untuk jalan-jalan. Aku dan teman-teman mengambil wudhu di wastafel bandara dan menemani teman berbelanja. Usai itu, kembali ke bus dan sholat di bus lagi. Merindukan masjid rasanya.  Setengah 3, kami menuju tempat pemaparan hasil workshop di Kumiyako Building. Kami harus antre menggunakan lift dengan delegasi negara lain. Sampai di ruangan, telah penuh peserta delegasi Vietenam, Kamboja, singapore. Kegitan ini dibuka oleh pimpinan JICE dan sambutan-sambutan . kegiatan juga dihadiri oleh kedutaan besar termasuk KBRI di Tokyo, bapak Ringo sekretaris ketiga KBRI juga turut hadir. Dan Grup A Indonesia medapat kesempatan pertama untuk presentasi dilanjutkan indonesia b dan kelompok negara lain. Usai semuanya, kemudian pembagian sertifikat dan perpisahan dengan semuanya. Kami kemudian menuju Aqua city, menuju lantai atas, dan menuju taaa raaa raaa restoran SuraBaya, restoran khas bali yang dimiliki orang Indonesia. Senang sekali buka dengan soto dan nasi goreng plus sambal :D nikmat :D
Setelah makan, kami lagi-lagi belanja di toko 100 yen dan jalan jalan menikmati keindahan odaiba Tokyo. Aku berdua dengan inayah berfoto-foto denagn background jembatan tokyo dan patung liberti serat kerlip lampu indah kota Tokyo. Tempat ini juga menjadi tempat syuting sebuah film ternama. Senang sekali, berdua teriak-teriak takjub. Maka Nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan?
Usai menikmati keindahan kota Tokyo, kami menuju ke hotel bandara. Marroad international hotel narita. Kami mengambil jatah sahur dan menuju ke kamar masing-masing. Aku bersama Inay. Kami sholat dan aku mandi. Jam setengah 11, kami berkumpul di kamar mas Izzur ketua grup A untuk menyerahkan foto-foto semua. Kami bercanda-canda dan mengobrol dengan delegasi Vietnam yang berkunjung. Kami bertukar katu pos dan kenang-kenangan. Malam semakin larut dan beberapa memutuskan untuk tidak tidur menunggu waktu sahur jam dua pagi. Aku, Irma, Vita dan mas Izzur sholat tarawih bersama. Batuk mulai menyerangku yang lelah. Seusai sholat, Vita menelpon teman-teman untuk sahur bersama sama. Akupun izin kembali ke kamar mengambil sahur dan membangunkan Inay temanku. Akupun menyusuri lorong dan nail lift ke lantai 5 dan bersama inay turun kembali berkumpul di ruangan mas Izzur untuk sahur bersama denagn semau delegasi indonesia grup A. Usai sahur, aku dan dan Inay kembali ke kamar. Dan  kami tertidur pulas sampai pagi dan terbangun pukul 7.00 tepat waktu narita karena alarm hotel. Padahal jam 7.10 kami sudah harus kumpul untuk berangkat ke Narita. Dan kami panik. Segera cuci muka dan bersiap-siap. Ketua grup kami pun mengetuk pintu kami mencari kami yang tak kunjung datang.Dia membantu membawa koper aku dan Inay. Terima kasih J. Kami pun turun di lantai 1 dan teman-teman sudah berkumpul semua. Denda 1000 yen pun harus dibayar karena telah 5 menit J sesuai dengan perjanjian grup A. Rasa-rasanya aku adalah orang yang pertama kali membayar denda di awal penerapannya dan terakhir membayar denda. Untuk kedisplinan yang kupelajari. Jam setengah 8 kami check out menuju bandara Internasional narita. Agak menunggu lama, dan aku memanfaatkan wifi bandara untuk melakukan pemesanan tiket pesawat jakarta-Semarang. Boarding time : 10.20 waktu Tokyo kami masuk ke pesawat JJapan Airlines (JAL) 725 dan duduk lagi-lagi di dekat jendela belakang sayap pesawat di seat 48 K bersama Annisa dan Antonius, 2 mahasiswa UI. 

Hari itu 1 Juli 2014.
Awal bulan yang indah kami meninggalkan Tokyo dan Jepang dengan semua kenangannya. 10 hari terasa amat singkat. Rasanya baru kemarin sampai dan sekarang sudah pulang lagi. Jepang terima kasih atas banyak pelajaran yang ku dapatkan. Alhamdulillah. Aku akan mencoba untuk kembali lagi suatu saat nanti, mungkin untuk study S2 atau S3 ku atau mungkin jalan-jalan dengan keluargaku. Aku akan selalu merindukanmu. The land of Rising Sun.

Perjalanan yang lama kulalui dengan tidur dan terbangun ketika 2 jam sebelum tiba ke tujuan. Aku mengambil tayamum dan sholat Dhuhur serta Ashar di pesawat. Belum pernah terbayangkan sebelumnya sholat di angkasa dan kini aku sudah melakukannya. Aku memperhatikan teman-temanku, berat rasanya kan berpisah dengan mereka. 16.35 waktu Indonesia barat pesawat landing sempurna di Bandara Intenasional Soekarno Hatta Jakarta. Dan puasa akan berlangsung hampir 18 jam. Welcome Indonesia. Negeri ini yang harus kau bangun Nita, menjadi semaju apa yang kau lihat di jepang. Kau calon guru, kau harus ajarkan perubahan kepada muridmu, kau harus didik mereka sebaik-baiknya. Setelah turun akmi melakukan pemeriksaan keimigrasian indonesia dan mengambil barang bagasi. Terima kasih untuk yang sering membantuku membawa barang-barangku, maaf merepotkan. Usai itu, kami berjabat tangan dan berpelukan dengan tetesan air mata. Semoga Allah akan mempertemukan kita lagi baik di Indonesia maupun di belahan bumi yang lainnya. Perjalanan yang kulalui bersama kalian terlalu indah untuk dilupakan. Terima kasih Kementerian riset dan teknologi Indonesia yang memberikan ku kesempatan untuk mengikuti program ini, Terima kasih Japan International Cooperation Center (JICE), Terima kasih Jenesys 18th batch Science and Technology Delegasi Indonesia. Dan terima kasih teman-teman terspesial Grup A Indonesia, Inayah adikku yang kemana kemana tak terlepas menemaniku mengabadikan moment, Zahra azizah teman sekamar tempat bercerita, Sukses untuk exchange di Tohoku University nya nanti, Semangat belajar di Jepang, doakan bisa menyusul, Vita ayu yang memberikan banyak pengetahuan tentang jepang semoga aku bisa kembali ke Jepang seperti yang kamu alami, mbak dinny supervisor grup A, Mas Izzur Rozabi yang telah memimpin grup A Indonesia , Irma, Linda dan Nimas teman se host family terima kasih aku belajar banyak dari kalian. Faiz ,Hari yang selalu penuh canda, Heri tetanggaku :D, Abdul Qoyyim, mbak Amanda, mbak Intan, mbak Gita, mbak hana, mas faza, Mas Yanto, Sicha, mas Isnan, Annisa, Welly, Saeful. Terima kasih untuk pengalaman yang mengagumkan bersama kalian. Semoga kalian selalu diberikan kemudahan oleh Allah dimanapun berada. Semoga ada kesempatan untuk berjumpa kembali didalam kesempatan yang lebih indah. Akhirnya aku sudah merindukan kalian kembali.

Pada akhirnya aku menyadari ikhitiar, doa dan tawakal begitu luar biasa dalam kehidupan ini. Semuanya cuma berawal dari mimpi kecil saja untuk naik pesawat melihat awan dari langit dan akhirnya terwujud pelan-pelan dan pada akhirnya dalam setengah tahun 2014, tujuh kali sudah melihat awan dari atas dan terbang ke angkasa. Begitulah mimpi dan kekuatannya. Manusia hanya dapat berusaha dan Allah yang menentukan. Makan berusahalah sebaik-baiknya. Target selanjutnya adalah menyelesaikan mimpiku untuk segera menyelesaikan study S1 ku dengan sebaik-baiknya dan secepatnya. Semangat ramadhan. Semangat UAS. Semangat praktek mengajar. Semangat mengabdi KKN.Semangat berbakti pada orang tua. Semangat berguna untuk nusa bangsa, Semangat berjuang di jalan dakwah. Semangat menjadi pribadi yang lebih baik.Semangat meraih mimpi .
Teman-temanku .... jangan pernah takut bermimpi setinggi apapun itu. Berusahalah sebaik-baiknya dan meyakini ketika kita mendapatkan kesulitan maka sesudah itu pula akan ada kemudahan. Awali mimpi besar dengan mimpi-mimpi kecil dan wujudkanlah !

Ganbatte Kudasai !!!
Arigatou Gozaimasu.


Wassalamu’alaikum wr wb

Arnita Cahya Saputri
Delegasi Indonesia dalam Pertukaran Mahasiswa Program JENESYS 2.0 Japan, Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Kementerian Luar Negeri Jepang, dan JICE.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI 3 REPRODUKSI VIRUS