BENCANA DAN MITIGASI BENCANA
PEMBELAJARAN DARING
PROGRAM BELAJAR DI RUMAH
SATU HARI SATU GURU
SATU MAPEL
IPA KELAS
VII SMP ISLAM DIPONEGORO
BENCANA
DAN MITIGASI BENCANA
SUB POKOK BAHASAN IPA SEMESTER 2- BAB 5 LAPISAN BUMI
DAN PENYESUAIAN MATERI DENGAN PERKEMBANGAN SITUASI PANDEMI COVID-19
Oleh:
Arnita Cahya Saputri, S.Pd., M.Pd.
Hi students!
Alhamdulillah kita jumpa lagi dalam pembelajaran daring IPA untuk ketiga kalinya.
Semoga kalian masih selalu semangat untuk belajar dari rumah dan mengikuti
setiap rangkaian pembelajaran jarak jauh melalui pembelajaran daring/online. Aamiin.
Dalam pembelajaran daring IPA kali ini, kita akan membahas mengenai BENCANA
DAN MITIGASI BENCANA. (Baca judulnya
kok serem amat yaaak. Tenang kalian tak perlu takut, Insya Allah akan
bermanfaat). Materi ini merupakan bagian dari materi yang dipelajari pada
Bab 5 IPA Semester dua dan penyesuaian materi dengan perkembangan situasi
pandemi Covid-19. Jika kalian ingin membaca materi dengan lebih lengkap kalian
bisa juga baca buku kitab/paket IPA kalian halaman 108-140 (banyak ya!). Tetapi Bu Nita tak akan membahas sebanyak dan selengkap di buku.
Kita akan fokus membahas secara ringkas mengenai bencana dan mitigasinya dengan
lebih ringkas melalui blog ini. Jadi kalian sudah siap belajar? Siap ya!
Selamat Belajar.
A. Apa
itu Bencana?
Anak-anak, masih ingatkah pembelajaran terakhir kita
saat di sekolah? Kita membahas materi pencemaran lingkungan ya. Kira-kira jika
lingkungan kita rusak apakah lingkungan selamanya akan baik-baik saja? Tentu
tidak, kerusakan lingkungan dapat menyebabkan suatu bencana. Bencana tidak
hanya dikarenakan oleh manusia, tetapi juga aktivitas yang terjadi di alam
bahkan juga non alam. Lalu
apakah bencana itu?
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor
alam dan atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis Di Indonesia terdapat instansi/lembaga yang
mengurusi mengenai penanggulangan bencana yaitu BNPB (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana) (www.bnpb.go.id).
B. Apa
saja Jenis Bencana?
Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial. Kita pelajari apa masing-masing contohnya ya !
1.
Bencana Alam
Bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
2.
Bencana Non Alam
Bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara
lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, pandemi, epidemi, dan wabah
penyakit.
3.
Bencana Sosial
Bencana
sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Pada bahasan kita akan fokus pada bencana alam dan non-alam
beserta mitigasinya ya!
C. Apa
saja kejadian bencana alam di Indonesia?
Anak-anak, beberapa bencana alam sering terjadi di
Indonesia karena wilayah Indonesia berada pada pertemuan beberapa lempeng aktif
dunia dan juga berada pada lingkar cincin api dunia dengan banyak gunung
berapi. Selain itu, wilayah Indonesia terbentang luas dalam gugusan kepulauan.
Berikut beberapa kejadian alam yang sering terjadi di Indonesia:
1. Gempa
bumi adalah
getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan
batuan.
2. Letusan
gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah "erupsi".
Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar),
hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami, dan banjir lahar.
3. Tsunami berasal
dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang
ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul
karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
4. Tanah
longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah
atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
5. Banjir adalah
peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena
volume air yang meningkat.
6. Banjir
bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba
dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada
alur sungai.
7. Kekeringan adalah
ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian,
kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang
pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman
(padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan .
8. Angin
puting beliung adalah angin kencang yang datang
secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan
kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit).
9. Gelombang
pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan
karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan
berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan
siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat
terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.
D.
Apa itu Mitigasi Bencana?
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan untuk menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 Ayat 4
Peraturan Pemerintah (PP) No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana).
E.
Bagaimana Pelaksanaan Mitigasi
Bencana Alam ?
Bencana alam yang sering terjadi tentunya
membutuhkan suatu mitigasi bencana yang harus dijalankan baik upaya pencegahan
bencana, saat bencana, maupun setelah bencana. Bu Nita ambil salah satu contoh mitigasi bencana alam gempa bumi ya!
MITIGASI BENCANA ALAM GEMPA BUMI
1. Tindakan
Tanggap Sebelum Gempa Bumi
Tindakan tanggap sebelum terjadi gempa bumi adalah 1) merenovasi rumah
agar tahan gempa, 2) cek kestabilan benda yang menggantung, 3) pelajari
lingkungan disekitar kita, 4) meletakkan benda berat dan mudah pecah di bagian
bawah, dan 5) Selalu sedia P3K, senter, dan makanan.
Sumber
gambar: Buku IPA Kelas 7 Semester 2 halaman 118
2.
Tindakan yang Harus Dilakukan Saat
Gempa Bumi
Tindakan yang harus
dilakukan saat gempa bumi adalah 1) ketika dalam ruangan, cari perlindungan
dari reruntuhan, 2) ketika di luar ruangan tetaplah di luar ruangan dan menjauh
dari bangunan atau benda lain yang berpotensi runtuh, 3) Jika dalam kendaraan,
keluar dan cari tempat terbuka, 4) menjauh dari pantai karena berpotensi
tsunami, 5) jika di pegunungan maka menjauh dari daerah yang rawan longsor.
Sumber
gambar: Buku IPA Kelas 7 Semester 2 halaman 119
3.
Tindakan yang Dilakukan Setelah Gempa Bumi
Tindakan yang Dilakukan
Setelah Gempa Bumi adalah 1) keluarkan ruangan dengan teratur, 2) perhatikan
lingkungan sekitar, apakah terjadi kebakaran, gas bocor, atau korsleting
listrik, 3) jangan berjalan di daerah gempa karena ada kemungkinan reruntuhan,
4) jangan memasuki rumah yang telah terkena gempa, 5) mengisi angket dari
instansi terkait, 6) mengikuti informasi tentang gempa yang terjadi, 7) selalu
berdoa kepad Allah SWT.
Sumber gambar: Buku IPA Kelas 7 Semester 2 halaman
120
F.
Bagaimana Pelaksanaan Mitigasi
Bencana Non-Alam ?
Bencana non
alam beragam jenisnya dan yang sedang kita hadapi sekarang yaitu bencana
non-alam Pandemi Covid-19. Oleh
karena itu, dalam pembahasan materi mitigasi bencana non-alam maka kita juga
akan fokus pada pencegahan Covid-19 yang merupakan kelanjutan materi yang kita
bahas pada pembelajaran daring sebelumnya.
Bencana
non-alam Covid-19 telah ditetapkan pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 13
April 2020 menjadi bencana nasional melalui Surat Keputusan
Presiden No 12 Tahun 2020 karena penyebaran Covid-19 telah berdampak
meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah
yang terkena bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi
yang luas di Indonesia.
Lantas bagaimana melakukan
mitigasi bencana non-alam/mencegah penyebaran Covid-19? Kita ingat kembali yang telah kita bahas ya!
1.
Terapkan pola hidup bersih dan sehat
(PHBS) dengan rajin mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir atau
menggunakan handsanitizer.
2.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung
jika belum mencuci tangan.
3.
Tutup mulut dan hidung dengan tissue
jika batuk dan bersin atau gunakan lipatan siku untuk menutup saat batuk. Buang tissue di tempat sampah setelah
digunakan!
4.
Hindari kontak dekat dengan penderita
Covid-19.
5.
Hindari berpergian ke tempat umum yang
ramai pengunjung. Apabila terpaksa maka gunakan masker saat beraktivitas di
tempat umum. #MASKERUNTUKSEMUA
6.
Menjaga jarak fisik dengan orang sekitar
(physical distancing) dengan minimum
jarak 1-2 meter.
7.
Melakukan social distancing dengan berdiam diri di rumah. #STAYATHOME
8.
Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
sehat untuk mendukung agar daya tahan tubuh tetap baik.
9.
Istirahat yang cukup.
10.
Segera ke rumah
sakit/puskesmas/fasilitas kesehatan terdekat jika muncul gejala sakit.
Kalian
masih #dirumahaja kan? Harus tetap semangat dan jangan lupa untuk rajin Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir minimal 20 detik ya!
CTPS dengan air mengalir ini penting untuk selalu kalian lakukan karena
virus yang menempel pada tangan kalian akan mati dengan sabun yang kalian
gunakan. Mengapa? Karena sabun akan
merusak kapsid (bagian pelindung) virus. Jika pelindungnya rusak maka RNA virus
SARS-COV-2/Coronavirus insya Allah akan juga mati. Lalu bagaimana CTPS yang benar?
Berikut 5 langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
dengan air mengalir yang selama 20 detik dianjurkan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia:
1.
Basahi seluruh
tangan dengan air bersih mengalir.
2.
Gosok sabun ke
telapak tangan, punggung tangan, dan sela-sela jari.
3.
Bersihkan
bagian bawah kuku-kuku.
4.
Bilas tangan
dengan air bersih mengalir.
5.
Keringkan
tangan dengan handuk bersih/tissue atau keringkan.
Dapat dipahami ya
anak-anak? Semoga apa yang telah kalian baca dan pelajari dapat bermanfaat.
Tetap patuhi instruksi pemerintah untuk #dirumahaja belajar dan beribadah dari
rumah. Semoga keadaan segera membaik dan Allah kan mempertemukan kita kembali
di sekolah. Aamiin. Semangat !!
Komentar
Posting Komentar